Oleh: Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
Syaikh -semoga Allah mengampuniya- ditanya: Mana yang lebih utama, shalat malam ataukah menuntut ilmu?
Jawab:
Menuntut ilmu lebih utama dibandingkan shalat malam. Sebab menuntut ilmu sebagaimana dinyatakan oleh Imam Ahmad,
“Tidak ada yang menandinginya bagi orang yang lurus niatnya, yang dengan menuntut ilmu tersebut ia berniat untuk menghilangkan kebodohan dari dirinya dan orang lain.”
Apabila seseorang tidak tidur pada permulaan waktu malam untuk menuntut ilmu dalam rangka mengharapkan wajah Allah Azza wa Jalla, dengan mempelajari maupun mengajarkannya pada orang lain, maka amalan tersebut lebih baik dibandingkan shalat malam. Jika mungkin baginya ia mengerjakan kedua amalan tersebut secara beriringan. Ini tentu lebih baik. Tapi jika kedua amalan tersebut sulit dilakukan secara beriringan maka menuntut ilmu syari’at nilainya lebih utama dan lebih baik.
Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah memerintahkan kepada Abu Hurairah radhiallahu’anhu untuk mengerjakan shalat witir sebelum ia tidur1. Para ulama mengatakan, sebab hal itu adalah bahwa dahulu Abu Hurairah radhiallahu’anhu menghafal hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di awal malam dan ia tidur di akhir waktunya. Lalu Nabi memberi bimbingan kepadanya agar dia mengerjakan shalat Witir sebelum tidur.
[Dinukil dari kitab Kitabul ‘Ilmi, Penulis Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Edisi Indonesia Tuntunan Ulama Salaf Dalam Menuntut Ilmu Syar’i, Penerjemah Abu Abdillah Salim bin Subaid, Penerbit Pustaka Sumayyah, hal. 233-234]
____________
Footnote:
1 HR. Al-Bukhari dalam Kitabut Tathawwu Bab: Shalatid Dhuha, dan Muslim dalam Kitabush Shalat Musafirin Bab: Istihbabu Shalatid Dhuha.
Posting Komentar